Hati Tawar ketika, Badai yang seharusnya lenyap muncul dalam terang! hati gelisah bukan karena ketakutan tetapi karena Janji matahari yang di Ingkar kepada bumi dimana Ia (Sang Mentari) akan selalu menyinarinya dan Mengubah Harinya Untuk Bumi!
Ketika Matahari tak muncul sehari Maka awan gelap dan badai menghujami bumi. matahari kemanakah engkau berada, bukankah sinarmu kubutuhkan! bukankah janjimu adalah janji untuk tidak mengingkarinya!
atau itukah bentuk pengingkaran sesungguhnya saat Janji itu engkau perdengarkan kepada Bumi!
Lihatlah bumi Ia Berduka, Ia Rusak, dan Ia Terluka! Bukankah ini buah dari Janjimu hai mentari!
Aku tak menginginkan banyak hal Kata Bumi, aku (Bumi) hanya ingin Engkau menghangatkanku dalam Badai Memelukku dalam Kehangatan di Musim Dingin! walau aku selalu mengetahui bahwa hanya Sedikit cahaya yang engkau berikan dibalik awan tebal dalam usahamu menembus halang rintang mencapai Aku (Bumi).
Janji tinggalah Janji, Janji dibuat untuk Di Ingkar, Sang Mentari mengapa??!
Apa Gunanya Engkau mengangkat Kelingking untuk Berjanji Hai mentari, Apa gunanya Engkau meneguhkannya dengan senyum Hangatmu Hai Mentari, Jika Detik bersamaku sulit engkau Jaga. Disini kita masih sedunia hai Matahari dan Aku Bumi! Adakah aku kau lihat jika Engkau (Mentari) bergerak melintasi alam semesta dan menerangi mereka yang Indah melebihi Keindahan yang Engkau Nikmati dariku saat engkau sang matahari sedang terbit dan tenggelam diantara Celah Harapanku di Bumi................................
Jhositan! 20 Agustus 2013
Ketika Matahari tak muncul sehari Maka awan gelap dan badai menghujami bumi. matahari kemanakah engkau berada, bukankah sinarmu kubutuhkan! bukankah janjimu adalah janji untuk tidak mengingkarinya!
atau itukah bentuk pengingkaran sesungguhnya saat Janji itu engkau perdengarkan kepada Bumi!
Lihatlah bumi Ia Berduka, Ia Rusak, dan Ia Terluka! Bukankah ini buah dari Janjimu hai mentari!
Aku tak menginginkan banyak hal Kata Bumi, aku (Bumi) hanya ingin Engkau menghangatkanku dalam Badai Memelukku dalam Kehangatan di Musim Dingin! walau aku selalu mengetahui bahwa hanya Sedikit cahaya yang engkau berikan dibalik awan tebal dalam usahamu menembus halang rintang mencapai Aku (Bumi).
Janji tinggalah Janji, Janji dibuat untuk Di Ingkar, Sang Mentari mengapa??!
Apa Gunanya Engkau mengangkat Kelingking untuk Berjanji Hai mentari, Apa gunanya Engkau meneguhkannya dengan senyum Hangatmu Hai Mentari, Jika Detik bersamaku sulit engkau Jaga. Disini kita masih sedunia hai Matahari dan Aku Bumi! Adakah aku kau lihat jika Engkau (Mentari) bergerak melintasi alam semesta dan menerangi mereka yang Indah melebihi Keindahan yang Engkau Nikmati dariku saat engkau sang matahari sedang terbit dan tenggelam diantara Celah Harapanku di Bumi................................
Jhositan! 20 Agustus 2013